Monday 14,October,2024
Friday 11,May,2018
Foto: Istimewa
Jakarta – Penetrasi smartphone dan pertumbuhan data internet yang tinggi turut mengubah perilaku konsumen di Indonesia. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Neurosensum hal ini membuat minat belanja smartphone di Tanah Air meningkat.
Dalam sebuah riset bertajuk Memahami Tren Konsumen Masa Kini, Neurosensum yang tak lain merupakan perusahaan riset pasar berbasis teknologi neuroscience dan artificial intelligence (AI), perubahan perilaku konsumen ini mendorong kenaikan di sektor lain yang mengutamakan pengalaman, seperti produk elektronik dan data seluler.
“Pengeluaran di kategori smartphone naik 21% (1,2 kali lipat) dalam dua tahun terakhir. Sedangkan untuk pengeluaran produk di kategori gadget dan elektronik meningkat 50% (1,5 kali lipat) dalam dua tahun terakhir,” kata Rajiv Lamba, Managing Director Neurosensum di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Berkembangnya keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru dan adanya kebutuhan untuk berbagi melalui sosial media telah memicu pertumbuhan penggunaan data internet.
Menurut Rajib, rata-rata konsumen menghabiskan lebih dari lima jam di media sosial. Pangsa pasar untuk kategori data seluler dan broadband naik hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Masih berkaitan dengan riset, konsumen saat ini lebih mengutamakan pengalaman saat menggunakan produk dan jasa. Inilah, lanjut Rajib, diduga menjadi penyebab penurunnya konsumsi di kategori fast moving consumer goods (FMCG).
Di satu sisi, konsumen menurunkan jumlah konsumsi kategori FMCG atau berpindah ke merek FMCG lain yang lebih terjangkau (downgrading) karena adanya pergeseran dari perilaku konsumen ke ekonomi berbasis pengalaman.
Namun, di sisi lain perusahaan FMCG juga menghadapi tantangan dengan kemunculan berbagai merek lokal yang mengambil pangsa pasar dari merek-merek lama yang sudah mapan di pasaran. (mag/mag)
Monday 14,October,2024
Monday 15,April,2024
Monday 15,April,2024
Thursday 4,April,2024
Friday 15,December,2023